----------------------------------------------- */

Minggu, 10 April 2016

Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

Gunung Lawu adalah gunung yang terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di daerah Tawangmangu dan Cemorosewu. Gunung Lawu adalah gunung api yang mati atau istirahat. Tercatat gunung ini pernah meletus pada tahun 1885. Gunung Lawu banyak diminati oleh para pendaki karena pemandangan yang eksotis dan juga banyak memiliki spot-spot bagus seperti sumber air, kawah, sabana, bukit, kabut, dan satu yang paling menarik yakni adanya rumah warga alias pemukiman warga di puncaknya. Dan pemukiman tersebut diklaim sebagai pemukiman tertinggi di Jawa.

Selain karena keindahannya, Gunung lawu banyak di singgahi oleh para peziarah yang ingin berjiarah ke petilasan Prabu Bhrawijaya, dan jangan heran jika kalian ingin mendaki kesana banyak dupa ataupun tempat untuk berdoa. 

Gunung Lawu memiliki tiga puncak yakni puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Puncak Hargo Dumilah yang tertinggi yakni pada ketinggian 3.265 mdpl. Diketiga puncak ini menyimpan misteri dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Konon gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran.
Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar si pelaku diyakini bakal bernasib naas.
Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.
sehingga gunung lawu di identikan dengan gunung yang penuh misteri dan angker. jadi pesan Mbah jaga sikap dan perkataan, jika ingin mendaki kesana ya dan saling mengingatkan bagi teman seperjalanan


Transportasi

Dari Jakarta dan sekitarnya :
Via Kereta Api : 
Stasiun Pasar Senin - Stasiun SoloJebres (Matarmaja atau Brantas)
Stasiun SoloJebres - Terminal Palur (Bus ATMO)
Terminal Palur - Terminal Tawangmangu (pakai bus apa saja ke arah Tawangmangu)
Terminal Tawangmangu - Basecamp (naik omprengan, basecamp cemoro kandang dan cemoro sewu tidak berjauhan)

Via Bus:
cari bus yang ke arah solo dan turun di Terminal Tirtonadi .
dari Terminal cari bus ke arah Tawangmangu
Terminal Tawangmangu - Basecamp (naik omprengan, basecamp cemoro kandang dan cemoro sewu tidak berjauhan)

Note :
Mbah tidak mencantumkan tarif transportasi dikarenakan setiap tahun  tarif transportasi naik turun tergantung harga BBM jadi jangan sungkan -  sungakn tanya kepada masyarakat sekitar. Jika kalian turun di stasiun SOLOJEBRES dengan rombongan minimal 5 orang dan ingin sewa mobil omprengan langsung menuju basecamp Mbah kasih nomernya nih 0857-2991-3719 (Pak Suhar) pak Suhar menawar seharga Rp 40.000 tapi Mbah tawar menjadi Rp 35.000 dengan jumlah 7 orang. jadi semakin banyak rombongan semakin murah. kapasitas mobilnya bisa sampe 10 - 12 orang. untuk pulangnya pun jika tidak mau repot bisa pakai jasa pak Suhar ini bahkan bisa keliling kota Solo ya pastinya nambah lagi uang sewa nya hehe,,,,
Oiya Mbah kasih tau di daerah tersebut hanya ada sinyal IM3 dan TELKOMSEL (Mbah bukannya promosi yah hehe), selain itu dipastikan sinyalnya ga ada.
Pendakian

sebelum memulai pendakian sebaiknya kita mesti mengetahui informasi medan untuk pendakian sehingga kita bisa mengatur strategi perjalanan agar kita bisa nyaman, aman dan tetap solid dengan kelompok :

nihhh Mbah kasih peta jalur pendakian gunung lawu nya

Peta Jalur Gunung Lawu

BaseCamp via Jalur Cemoro Sewu
 Basecamp Cemoro Sewu
Basecamp di Cemoro Sewu memang agak kecil tetapi mempunyai halamannya yang luas bisa menampung banyak kendaraan, yang Mbah foto itu belum termasuk di depan nya yang bisa memuat beberapa mobil. Di sekitaran basecamp juga banyak pemukiman warga dan banyak pula fasilitas umum seperti masjid, WC, warung makan dan lainnya. Tiket mendaki Rp 10.000/orang (update 2016). Untuk parkir kendaraan motor Rp 3.000, mobil RP 10.000. Persiapan terakhir sebelum berangkat adalah cek perlengkapan mendaki dan cek juga kondisi kesehatan. Mbah ingatkan kembali sebelum memulai pendakian sebaiknnya lakuakn doa dengan kelompoknya untuk diberikan kesalamatan selama pendakian, selalu jaga kekompakan tim.
nihh Mbah kasih lagi foto - foto di sekitar basecamp, pemandangan nya cukup bagus untuk berfoto - foto.







Basecamp - Pos 1 Wes-Wesan 2163 mdpl (1 - 1,5 jam)
Perjalanan menu pos 1 tidak lah begitu menanjak, perjalanan masih enak dan masih santai dengan jalan yang sudah rapi karena sudah di tata dengan batu - batu. di perjalanan ini kita melewati pohon - pohon cemara yang rindang kadang ditemenin sama suara - suara burung yang merdu. di perjalanan menuju pos 1 ini kita akan menjumpai beberapa pos salah satunya milik perhutani dan pos Sendang Panguripan disinilah terdapat mata air. setalah melewati pos Sendang Panguripan  sekitar 30 menit lagi akan sampai Pos 1. Di Pos 1 ini terdapat warung jadi bisa istirahat sambil ngemil - ngemil makan gorengan atau teh anget, tapi terkadang warung tersebut tutup.

Sendang Panguripan via infopendaki.com

pos wes-wesan

Pos 1 - Pos 2 Watu Gedeg (2 - 2,5 jam)
Dari pos 1 ke pos 2 ini trek yang akan kita lalui akan mulai terjal dengan trek tangga berbatu yang sudah di tata rapih dan merupakan trek terpanjang dari semua trek yang ada jadi siapkan mental dan fisik dari pos 1 yahh ^_^. Namun jika ingin sedikit cepat bisa memotong jalur tapi jalan nya agak curam sekali, sudah ada jalurnya ko tinggal ngikutin aja. Pada jalur ini kita akan bertemu batu besar yang bernama “Watu Jago”...Tapi awas ya jangan suka di coret - coret batu nya, Mbah sangat prihatin liat banyak coret - coretan di batu tersebut.
di perjalanan menuju pos 2 ini kita bisa melihat hasil sisa kebakaran tahun 2015 kemarin, seprti hutan mati dengan batu - batu besar. Tapi di situlah keindahan nya, benar - benar pemandangan yang langka dari gunung - gunung lainnya.


Pos 2 - Pos 3 Watu Gede (1 jam - 1,5 jam)
Dari pos 2 ke Pos 3 perjalanan masih sama seperti trek sebelumnya, berbatuan dan masih menanjak, jika sampai sini sudah sore maka biasanya kabut mulai menyelimuti trek ini, hati - hati karena jalan sudah rada terjal dan menanjak.

Pos 3 - Pos 4 (1,5 jam - 2 jam) 
Trek pada jalur ini sudah sangat curam dan menanjak sekali, jalan nya zigzag menanjak tetapi jangan khawatir sudah ada pegangan tangan naamun sudah banyak yang rusak. di trek ini pula pohon - pohon sudah banyak dan rapat. Di pertengahan pada jalur ini Mbah saranin nih jangan lupa foto -  foto nya buat yang suka narsis, karena kalo cuaca lagi bagus pemandangan nya sangat bagus ko. Selain itu di Pos 4 juga rekomended buat bernasis ria, kita dapat langsung melihat kota dan telaga dari sudut ini. di Pos 4 ini bisa mendirikan tenda tapi hanya muat 1 - 2 tenda saja, tapi Mbah saranin sih mending di Pos 5 aja sekalian karena jaraknya yang tidak jauh sekitar 30 menit, kita juga bisa menginap di warung.


 


Pos 4 - Pos 5  Jolotundo (30 menit)
Setelah berfoto - foto narsis dan melihat pemandangan di sekitar pos 4, lala perjalanan selanjutnya lebih mudah, hanya 30 menit perjalanan ke pos 5. Di pos 5 kita  bisa mendirikan tenda atau pun numpang menginap di warung, kalo ga mau ribet buka tenda Mbah saranin sih mending numpang menginap di warung aja, kita bisa pesan makanan dan teh hangat. Pos 5 terdapat 3 warung makan yang bisa menampung kurang lebih 20 orang per warung. jika pun mau membuka tenda bisa menampung sekitaran 10 tenda atau lebih.  Di warung tersebut ada nasi pecel,  mie rebus dan gorengan harganya pun relatif murah ko, jadi ga bawa bekal pun sudah aman lah.
jika belum terlalu gelap kita bisa melanjutkan perjalanan ke warung Mbok Yem, warung legendaris di Gunung Lawu. Warung Mbok yem persis di bawah puncak lawu. dari pos 5 ke warung Mbok Yem kurang lebih sekitar 30 menit. Sebelum sampai ke warung Mbok Yem kita akan melewati sendang drajat yaitu sebuah  mata air seperti sumur.

Warung di Pos 5
Pos 5 - Sendang Drajat (15 menit)
Jika tidak terlalu malam setelah Pos 5 kita bisa melanjutkan perjalanan ke Sendang Drajat yaitu sebuah sumber mata air seperti sumur, di Sendang Drajat ini pula terdapat sebuah pemujaan yang dulu dipakai untuk ritual Raja dan sampai saat ini masih dipakai untuk sebuah ritual - ritual. Di Sendang Drajat terdapat warung juga kita pun bisa menginap di warung tersebut atau jika masih ingin melanjutkan perjalanan untuk lebih dekat ke arah puncak kita bisa menginap di Warung Mbok Yem yang jaraknya 15 menit perjalanan dari Sendang drajat.

Tempat ritual

Sumur sendang Drajat
Larangan



Sendang Drajat - Puncak Hargo Dumilah (30 - 45 menit)
Banyak pilihan untuk menginap dan membuka tenda, selain menginap di Pos 5, Sendang Drajat atau Mbok Yem. itu tergantung dari kondisi di lapangan dan cuaca, apalagi kalo hari libur panjang dipastikan banyak pendaki yang menginap di warung, kita harus pintar - pintar atur strategi, lebih dekat ke puncak lebih bagus dikarenakan akan menghemat waktu dan tenaga untuk keesokan harinya. Setalah melanjutkan perjalanan dari Sendang Drajat kita akan berjalan sekitar 15 menit menuju Warung Legendaris Mbok Yem warung tertinggi di pulau jawa, disini pemberhentian terakhir untuk menuju Puncak jika membawa barang banyak kita bisa  menaruh atau mentipkan barang - barang bawaan di warung ini, Mbok Yem nya baik ko. Dari warung  Mbok Yem  kita dilanjutkan perjalanan menuju puncak, dan langsung menanjak perjalanan nya, sekitar 30 menit waktu yang ditempuh. lalu setelah itu Taraaaaa........., harga yang didapat sebanding dengan usaha yang ditempuh dalam perjalanan. Pemandangan dari atas sini sangat bagus dan indah pokoknya terbayar semua capek dan pegel nya tapi kalo lagi kabut sihh percuma yah yang ada cuma putih semua hahahaha,,,,
Untuk menuju Hargo Dalem sangat deket ko dari warung Mbok Yem sekitar 100 meter dari warung, jadi kita bisa kesana setelah dari puncak.





Cerita masih berlanjut, nanti Mbah update lagi
jika mau tanya2 bisa koment dulu, nanti Mbah jawab yang Mbah tau

Label